Senin, 12 Maret 2012

Tren fashion terus berkembang dari waktu ke waktu


Tren fashion terus berkembang dari waktu ke waktu. Setip saat, bermunculan mode-mode pakaian baru. Orang-orang yang selalu mengikuti tren mode, senantiasa mengubah penampilan, termasuk pakaian mereka, menyesuaikan dengan gaya yang sedang tren. Jelas ini merupakan peluang bisnis 2012 yang sangat menjanjikan untuk diambil.

Khususnya untuk kota bengkulu, bahwasanya industri ini sangat menjanjikan, apalagi dengan target utama yaitu remaja, mahasiswa, dan kalangan muda yang selalu berusaha untuk tampil gaya dengan biaya yang minim. Banyak usaha distro yang menyajikan pakaian modis tapi dengan harga selangit, hal ini menjadi kendala utama bagi kalangan muda yang ingin terus mengeksplorasi gaya muda mereka.

"Jika pada tahun 1990 masyarakat Indonesia bangga dan selalu mencari pakaian buatan luar negeri, tetapi mulai tahun 2000 ke atas tidak lagi.

Dengan semakin banyaknya konsumen nasional menggunakan pakaian yang diproduksi di Tanah Air, maka pada tahun ini layak disebut sebagai masa kebangkitan pakaian dengan merek lokal.

Pada tahun ini, angka penjualan berbagai produk yang ditawarkan ke pasar dalam negeri meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Ditinjau dari sisi jumlah brand pakaian ada kenaikan sekitar puluhan ribu merek di Indonesia, Di samping itu, terkait prospek industri pakaian tahun 2012, ia optimistis, pasar yang bisa dibidik semakin besar. Bahkan, mendapat dukungan dari ketersediaan bahan baku yang diyakini bisa mencukupi besaran permintaan pasar dalam negeri.

Walau permintaan pakaian di pasar nasional tinggi, juga Tercatat nilai ekspor yang cukup baik ke negara tetangga dibandingkan tahun sebelumnya.

Indonesia menargetkan menjadi kiblat pakaian muslim dunia pada 2020. Sumbangan industri pakaian muslim ini ke perekonomian dalam negeri saat ini nilainya mencapai sekitar US$ 10 miliar.

Direktur Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) Gilarsi W. Setijono menyatakan industri fesyen termasuk dalam 8 industri yang memiliki peluang cukup baik untuk dimajukan.

Kedelapan industri tersebut adalah agribisnis, tourism, food and drink, textile and clothing, IT, retail, petrochemical, dan farmasi. Textile dan clothing berada pada medium dengan kesempatan mid-high.

Sumbangan ekonomi dari industri mode dunia secara keseluruhan berkisar US$ 1,7 triliun. Proporsi untuk ekonomi Islam sebesar 13,4% atau sebanding dengan US$ 228 miliar.
Indonesia sendiri menghasilkan US$ 10 miliar untuk bidang ini.

Selain potensi fesyen dalam perekonomian dunia tersebut, Indonesia juga memiliki 3 potensi khas yang hanya dimiliki Indonesia, terutama dalam mengembangkan fesyen muslim. Pertama, penduduk Indonesia mayoritas Islam. Kedua, budaya Indonesia sangat banyak.

Indonesia memiliki penduduk islam terbanyak nomor 1 didunia. Negara lain adalah Pakistan. Indonesia mempunyai kekayaan budaya, ada macam-macam payet, bordir. Jadi negara yang pantas menjadi Islamnya dunia adalah Indonesia. Paris tidak akan berani challenge, Cina, New York tidak akan berani challenge.

Melambatnya kinerja industri tekstil di China dinilai menjadi penyebab meningkatnya akan permintaan industri tekstil dalam negeri. Krisis ekonomi di AS dan Eropa sepanjang tahun 2011 pun dinilai tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pasar tekstil dalam negeri. Jika tidak ada kebijakan yang menghambat, industri tekstil tahun 2012 bisa tumbuh di kisaran angka 10%-20%.
Hal ini ditegaskan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jateng, Dewanto Kusumo melalui Pejabat Humas API Jateng, Liliek Setiawan. “Tahun 2012, industri tekstil masih bisa tumbuh positif sekitar 20%. harapannya sama bahkan lebih tinggi. Pertumbuhan itu, tak lain karena krisis ekonomi global di AS dan Eropa rupanya tidak berpengaruh signifikan terhadap industri tekstil.
“Dan tahun 2013 sudah siap go internasional dengan menarik buyer dari luar negeri.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar